Senin, 08 November 2010

makalah tentang termometer


BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
B.      Rumusan Masalah
1.         Pengertian Termometer
2.         Jenis – Jenis  Termometer
3.         Cara Mengukur suhu tubuh dengan thermometer
4.         Langkah pengobatan seteleh pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer.

C.      Tujuan
Agar calon mahasiswa baru dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan termometer, jenis – jenis termometer dan cara menggunakan termometer.
BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

B.      Jenis – Jenis  Termometer
1.         Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)        termometer cair
b)        termometer padat
c)        termometer digital
2.         Thermometer berdasarkan penggunaannya :
a)        termometer klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.
b)        termometer laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
c)        thermometer ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C .
d)        thermometer digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
e)        Termokpel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda

C.      Cara Mengukur suhu tubuh dengan thermometer
Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu: melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak. Yang perlu diingat adalah suhu yang diukur melalui dubur lebih tinggi 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Suhu yang diukur di bawah ketiak lebih rendah 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Cara yang mana saja dapat digunakan sesuai situasi dan kondisi yang mungkin. Yang penting saat berkonsultasi dengan dokter jangan lupa disebutkan bagaimana cara mengukur suhu tubuhnya.
a)         Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui dubur (untuk bayi):
1.    beri jeli atau pelumas pada ujung thermometer
2.    baringkan bayi dalam posisi tengkurap
3.    masukkan ujung termometer ke dalam dubur bayi kurang lebih sedalam 3,5 cm
4.    diamkan selama 3 menit, bayi tetap dalam posisi tengkurap
5.    keluarkan termometer dari dubur bayi dan bacalah hasilnya
b)        Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui mulut:
1.    letakkan ujung termometer di bawah lidah
2.    tutup mulut selama 3 menit
3.    keluarkan termometer dari mulut dan bacalah hasilnya
c)         Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh di bawah ketiak:
1.    letakkan termometer di bawah ketiak dengan posisi lengan ke arah bawah
2.    silangkan lengan di depan dada
3.    tunggu sekitar 5 menit
4.    keluarkan dan baca hasilnya

D.      Langkah pengobatan seteleh pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer.
Jika setelah diukur dengan termometer terbukti demam, maka Anda dapat melakukan beberapa hal, tergantung suhu yang terukur, yaitu:
1.        Jika suhu tubuh tidak lebih dari 38,9 derajat celcius maka tidak perlu diberikan obat penurun demam
2.        Jika suhu tubuh melebihi 38,9 derajat celcius, maka dapat digunakan obat penurun demam seperti acetaminofen atau paracetamol, dengan dosis 10-15 mg/kg berat badan/kali
3.        Jangan berikan aspirin pada anak-anak karena dapat menyebabkan efek samping yang  dapat menyebabkan kematian

Yang perlu diperhatikan lagi adalah kebutuhan cairan. Demam meningkatkan kebutuhan akan cairan. Setiap kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celcius, maka kebutuhan cairan meningkat sebanyak 12,5%. Oleh karena itu, orang yang demam tidak boleh kekurangan cairan sehingga disarankan untuk banyak minum.
Pada kasus-kasus seperti di bawah ini sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, yaitu:
1.         bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38 derajat celcius
2.         bayi berusia lebih dari 3 bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38,9 derajat celcius
3.         bayi yang baru dilahirkan dengan suhu dubur kurang dari 38,1 derajat celcius
4.         anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 1 hari
5.         anak berusia 2 tahun atau lebih dengan demam lebih dari 3 hari
6.         orang dewasa dengan suhu dubur lebih dari 39,4 derajat celcius atau demam lebih dari 3 hari
7.         jika demam disertai gejala-gejala seperti: sakit kepala berat, pembengkakan hebat pada tenggorokan, ruam kulit, mata menjadi sensitif terhadap cahaya terang
8.         kaku pada leher dan nyeri saat kepala ditundukkan
9.         gangguan kesadaran
10.     muntah yang terus menerus
11.     sulit bernapas atau nyeri dada
12.     nyeri perut atau nyeri saat buang air kecil
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Jenis – Jenis  Termometer
1.         Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)        termometer cair
b)        termometer padat
c)        termometer digital
2.         Thermometer berdasarkan penggunaannya :
a)        termometer klinis
b)        termometer laboratorium
c)        thermometer ruangan
d)        thermometer digital
e)        Termokpel

A.     Saran
Dalam melakukan pengukuran suhu badan harus di perhatikan alat ukur yang di gunakan karena alat ukur termometer ada beberapa macam sesuai dengan daerah tubuh yang akan di ukur suhunya.


DAFTAR PUSTAKA

1.        http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer





makalah sistem perkemihan


BAB I

PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.

B.    Rumusan Masalah
a.       Pengertian system perkemihan.
b.      Fungsi system perkemihan.
c.       Organ – organ system perkemihan.
d.      Proses perkemihan.
e.       Proses pembentukan urin.

C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
·           Sebagai tugas masa orientasi mahasiswa baru.
·           untuk mengetahui system perkemihan.
·           Untuk mengetahui organ – organ system perkemihan dan fungsinya.



BAB I I

PEMBAHASAN


A.        Pengertian.
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B.       Fungsi system perkemihan.
1.         Membuang sisa metabolisme :
·         Sisa metabolisme Nitrogenous : ureum, creatinin, uric acid.
·         Racun-racun/Toxins
·         Obat-obat/Drugs
2.         Pengaturan homeostasis :
·         Keseimbangan air
·         Elektrolit
·         Keseimbangan asam-basa darah
·         Tekanan darah
·         Produksi darah merah
·         Mengaktifkan vitamin D

C.       Organ sistem perkemihan
a)         Ginjal/Kidneys
Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm, terletak di ruang belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas. Ginjal kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri.
Ginjal (Gb-2) dibungkus oleh simpai jaringan fibrosa yang tipis. Pada sisi medial terdapat cekungan, dikenal sebagai hilus, yang merupakan tempat keluar masuk pembuluh darah dan keluarnya ureter. Bagian ureter atas melebar dan mengisi hilus ginjal, dikenal sebagai piala ginjal (pelvis renalis). Pelvis renalis akan terbagi lagi menjadi mangkuk besar dan kecil yang disebut kaliks mayor (2 buah) dan kaliks minor (8-12 buah). Setiap kaliks minor meliputi tonjolan jaringan ginjal berbentuk kerucut yang disebut papila ginjal. Pada potongan vertikal ginjal tampak bahwa tiap papila merupakan puncak daerah piramid yang meluas dari hilus menuju ke kapsula. Pada papila ini bermuara 10-25 buah duktus koligens. Satu piramid dengan bagian korteks yang melingkupinya dianggap sebagai satu lobus ginjal.
Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul atau simpai jaringan lemak dan simpai jaringan ikat kolagen. Organ ini terdiri atas bagian korteks dan medula yang satu sama lain tidak dibatasi oleh jaringan pembatas khusus, ada bagian medula yang masuk ke korteks dan ada bagian korteks yang masuk ke medula. Bangunan-bangunan  (Gb-3) yang terdapat pada korteks dan medula ginjal adalah :
1)         Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitu
a.       Korpus Malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk cangkir) dan glomerulus (jumbai /gulungan kapiler).
Korpus Malphigi terdiri atas 2 macam bangunan yaitu kapsul Bowman dan glomerulus. Kapsul Bowman sebenarnya merupakan pelebaran ujung proksimal saluran keluar ginjal (nefron) yang dibatasi epitel. Bagian ini diinvaginasi oleh jumbai kapiler (glomerulus) sampai mendapatkan bentuk seperti cangkir yang berdinding ganda. Dinding sebelah luar disebut lapis parietal (pars parietal) sedangkan dinding dalam disebut lapis viseral (pars viseralis) yang melekat erat pada jumbai glomerulus (Gb-4 dan 5). Ruang diantara ke dua lapisan ini sebut ruang Bowman yang berisi cairan ultrafiltrasi. Dari ruang ini cairan ultra filtrasi akan masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal.
Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar dengan warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat. Glomerulus merupakan gulungan pembuluh kapiler. Glomerulus ini akan diliputi oleh epitel pars viseralis kapsul Bowman. Di sebelah luar terdapat ruang Bowman yang akan menampung cairan ultra filtrasi dan meneruskannya ke tubulus kontortus proksimal. Ruang ini dibungkus oleh epitel pars parietal kapsul Bowman.

b.      Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan tubulus kontortus distal.
Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal.
Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi.
Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel bundar dan bewarna biru. Jarak antar inti sel berdekatan. Sitoplasma sel bewarna basofil (kebiruan) dan permukaan sel yang mengahadap lumen tidak mempunyai paras sikat. Bagian ini terletak di korteks ginjal. Fungsi bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin.

2)         Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistim tubulus yaitu pars descendens dan descendens ansa Henle, bagian tipis ansa Henle, duktus ekskretorius (duktus koligens) dan duktus papilaris Bellini.



Fungsi ginjal yaitu:
Ø   Membuang bahan sisa terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin yang dihasilkan dari metabolisme makanan oleh tubuh, bahan asing dan produk sisa.
Ø   Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
Ø   Mengatur keseimbangan asam dan basa.
Ø   Menghasilkan renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah.
Ø   Menghasilkan eritropoietin yang mempunyai peran dalam proses pembentukan eritrosit di sumsum tulang.
Ø   Produksi dan ekskresi urin

b)         Ureter / Ureters
 Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih kosong atau tidak teregang) sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan penuh/teregang). Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua. Sel-sel permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada potongan melintang tampak berbentuk bintang yang disebabkan adanya lipatan mukosa yang memanjang. Lipatan ini terjadi akibat longgarnya lapis luar lamina propria, adanya jaringan elastin dan muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter diregangkan.
Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal disebelah dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di saluran cerna). Lapisan adventisia atau serosa terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin.
Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.

c)         Kandung kemih
Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar. Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik.
Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra.

D.       Proses Berkemih
·           Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks di otak.
·           Rangsang (impuls) yang terjadi akibat teregangnya dinding VU dihantarkan oleh neuron-neuron sensoris viseral aferen melalui n. splanchnicus memasuki medulla spinalis segmen sacral 2,3,dan 4.
·           Rangsang saraf menyebabkan otot-otot polos VU berkontraksi, m. sphincter vesicae melemas. Neuron-neuron eferen para simpatis mengambil jalan melalui n. pudendus (S2,3, dan 4) menuju ke sphincter urethra.
·           Pengontrolan berkemih anak-anak mulai umur 3-4 tahun.

E.        Tahap pembentukan urin
ü  Proses Filtrasi ,di glomerulus
terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
ü  Proses Reabsorbsi.
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
ü  Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.


     




BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
         Bagian pembentuk urin, yaitu kedua ginjal.
         Bagian penyalur: saluran ginjal, kandung kemih dan saluran kandung kemih.
         Anak ginjal tidak tergolong alat ekskresi.

B.    Saran
Sebelum panitia masa orientasi mahasiswa baru memberikan tugas makalah sebaiknya mahasiswa baru di beri penjelasan materi yang akan di berikan agar dapat mempermudah mahasiswa baru dapat menyelseaikan tugas tersebut.



Daftar Pustaka

v  Wonodirekso S dan Tambajong J (editor), (1990),Sistem urinaria dalam Buku Ajar Histologi Leeson and Leeson (terjemahan), Edisi V, EGC, Jakarta, hal 427-450
v  Young, B., Heath, J.W., (2000), Urinary Sistem in Wheater’s Functional Histology: A text and colour atlas, 4th edition, Churchill Livingstone, Edinburgh, London, pp. 286- 309.
v  diFiore, M.S.H., (1981), Atlas of Human Histology, 5th edition, Lea and Febiger, Philadelphia, USA, pp. 186-194.
v  Penuntun Praktikum Histologi, Fakultas Kedokteran UI, hal 136-141.